Terapi Covid-19 || Harapan Baru Untuk Kita

source: pixabay

Halo happy people, musim PSBB sekerang ini mimin harap happy people dapat lebih bersabar untuk tidak kemana-mana agar wabah covid-19 ini cepat berlalu ya. 

Sebelumnya mimin sudah membuat artikel-artikel tentang covid-19, baik itu cara agar terhindar dari covid-19, cara meningkatkan sistem imun dan lainnya. Silakan dibaca yah ..

Baca juga : 6 kelemahan Covid-19 dan Cara Cuci Tangan yang Benar

Lalu apa yang belum? Yang belum adalah informasi bahwa ada terapi covid-19 yang paling baru! Terapi ini bukan obat tetapi dipercaya dapat memberikan efek positif bahkan kesembuhan bagi pasien covid-19. Untuk penjelasan lebih detail, mari kita lanjutkan pembahannya di bawah ☺

Sejak saat covid-19 mewabah para peneliti mulai melakukan penelitian untuk menghasilkan sebuah temuan yang dapat menyembuhkan atau menghilangkan covid-19 di dalam tubuh manusia yang terinfeksi. 

Informasi terbaru mengenai covid-19 adalah adanya terapi untuk penyembuhan pasien covid-19 dengan melakukan Terapi Plasma Konvalasen (TPK). Terapi ini merupakan sejenis pemberian donor plasma dari pasien covid-19 yang sudah sembuh ke pasien covid-19 yang masih positif. 

Terapi sejenis ini atau terapi pendonoran plasma bukan terapi yang pertama kali dilakukan, sebelummnya terapi seperti ini sudah pernah diterapkan kepada orang yang terkena virus ebola.

Apa yang didonorkan kepada pasien positif covid-19? 

Darah manusia terdiri bagian padat dan bagian cair. Dalam bagian cair terdapat plasma darah yang berisi sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Sistem imun terdapat di dalam darah putih yang sebagaimana kita tahu di palajaran SMA ya happy people. 

Ketika seseorang terkena virus maka sistem imun yang ada di dalam tubuh akan membentuk antibody untuk melawan virus tersebut. 

Antibody ini tidak tersedia terjadi begitu saja, memerlukan waktu untuk memproduksinya yaitu dengan cara ketika suatu virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh tersebut sembuh artinya di sana sudah terdapat antibody virus tersebut, karena si antibody sudah berhasil melawan virusnya. Sudah kita singgung di atas bahwa antibody terdapat di dalam darah kita, tepatnya di alam plasma darah. Plasma darah ini lah yang diberikan pasien covid-19 yang sudah sembuh kepada pasien covid-19 yang masih terinfeksi.

Cara kerjanya, Terapi Plasma Konvalasen ini mengambil darah pendonor (penderita covid-19 yang sudah sembuh) yang tentu ada syarat-syaratnya untuk dijadikan sebagai pendonor plasma. 

Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

1. Pendonor telah positif covid-19 dengan laboratorium terstandar.
2. Pendonor sudah sembuh atau tidak ada gejala covid-19 minimal 14 hari.
3. Jika pendonornya wanita, harus negatif antibody HLA. Dalam hal ini sebaiknya yang menjadi pendonor adalah wanita yang belum pernah hamil, atau pria yang lebih baik jadi pendonor. 
4. Telah lulus skrining dari penyakit yang menular melalui darah seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. 
5. Hasil tes pendonor harus negatif covid-19 saat ini (saat mendonor). Pasien yang telah sembuh total dari covid-19. 
6. Titer antobodi neutralisai lebih dari 1:640.

Setelah pendonor lulus uji syarat-syarat di atas maka ia akan diambil darahnya sebanyak 500 cc lalu diproses untuk diambil plasmanya saja yang selanjutnya akan didonorkan kepada target secara perlahan sesuai aturan yang berlaku. Tetapi tidak semua orang yang positif covid-19 dapat menerima donor plasma ini, masih ada syarat penerima donor antara lain:

Harus orang yang terpapar covid-19

Mengalami covid-19 berat atau kritis. Ciri-ciri pasien yangterkena covid-19 berat adalaha mengalami sesak nafas, nafas terengah-engah, oksigen darah kurang dari 93%, tekanan parsial oksigen arteri terhadap fraksi kurang dari 300, dan infiltrate paru kurang ari 50% dalam 24-48 jam.

Sedangkan ciri pasien covid-19 kritis adalah mengalami salah satu dari gelaja gagal nafas, syok septik dan gagal organ. 

Lalu apa yang akan terjadi kepada penderita covid-19 yang telah menerima donor plasma? Menurut penelitian, bahwa pasien yang menerima donor plasma mengalami suatu perbaikan kondisi yang dapat dilihat 1 sampai 3 hari setelah pemberian plasma ini. Gejala yang terlihat seperti batuk yang menurun, sesak nafas dan nyeri dada sudah membaik, kelainan paru mulai berkurang, jumlah sel darah putih mulai meningkat, terjadi perbaikan fungsi liver, antibody netralisai meningkat, test PCR negatif. 

Ada resikonya? Semua terapi yang dilakukan pasti memiliki resiko, namun jika manfaatnya jauh lebih besar daripada resikonya maka terapi tersebut layak untuk dilakukan demi menyelamatkan nyawa orang lain. 

Satu hal lagi, bahwa menurut Prof. Amin bahwa terapi ini bersifat personal, setiap orang memerlukan waktu yang berbeda untuk meunjukan respon terhadap hasil donor plasma. Oleh karena itu pasien yang menerima donor plasma harus betul-betul diperhatikan perkembangannya secara personal atau satu –persatu. 

Sekian dulu informasi update mengenai covid-19 saat ini, mudah-mudahan kita mendapat kabar baik selanjutnya, stay up date ya.

Bagaimana happy people? Apakah happy mendengar berita baik ini? Kalau mimin si iya.

Tetap jaga kesehatan ya happy people dan jangan lupa untuk membagikan berita baik ini ke teman-teman happy people ☺ 

Sumber : Clarin Hayes, ncbi, pnas

Bagikan Artikel ini